Laman

Minggu, 13 Oktober 2013

Bahaya Polusi Udara Dalam Ruangan




BAHAYA POLUSI UDARA DALAM RUANGAN 

TIDAK sedikit orang yang menghabiskan lebih banyak waktunya di dalam ruangan. Oleh karena itu sangat penting untuk memikirkan tentang kualitas udara yang dihirup jika sedang tidur, bekerja, belajar, bermain dan bersantai.

Environmental Protection Agency of America (EPA) secara konsisten mengurutkan polusi dalam ruangan sebagai urutan lima Lima Besar resiko lingkungan pada kesehatan umum. Kualitas udara dalam rumah 2-5 kali lebih buruk dari pada udara di luar dan terkadang sampai 100 kali lebih buruk.

Pergantian udara secara terus-menerus terjadi antara di dalam dan di luar ruangan. Bahkan bahan pencemar di dalam bisa menimbulkan penumpukkan bahan campuran yang jarang ditemukan di luar.

Bahan-bahan yang paling berbahaya termasuk sulfurdioksida, karbondioksida, nitrogendioksida dan timah (pada negara berkembang). Bahan campuran ini dikeluarkan oleh tubuh manusia, pencemaran yang berasal dari bahan bangunan, alat-alat pemakaian produk konsumen, dan pestisida.

KELEMBABAN

Keracunan lain yang berhubungan dengan kelembaban, misalnya sistem “air conditioning “dapat menjadi alat pencemar jika tidak dipelihara dengan baik. Kuman dan virus adalah ancaman kesehatan serius yang perlu diukur kekuatannya dan harus disingkirkan sebanyak mungkin.

Sejauh mana racun udara ini mempengaruhi kesehatan bervariasi sesuai dengan intensitas dan lamanya kedekatan. Faktor-faktor lain adalah usia, anak kecil, orang usia lanjut, orang yang sudah sakit lebih rentan terhadap pengaruhnya serta orang yang berlatih di tengah-tengah polusi yang paling buruk.

Perlu anda ketahui bahwa kemungkinan bahan pencemar yang dilepas di dalam ruangan bisa mencapai 1000 kali lebih cepat untuk mencapai paru-paru manusia, daripada bahan pencemar yang dilepaskan di luar ruangan


SUMBER:
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/ancaman_polutan_dalam_ruangan/
http://asgar.or.id/kesehatan-health/berita-kesehatan/bahaya-polusi-dalam-ruangan-yang-sering-diabaikan/
http://www.tanyadok.com/kesehatan/polusi-udara-dalam-ruangan-lebih-bahaya-dari-luar-ruangan
http://milissehat.web.id/?p=231
http://id.wikipedia.org/wiki/Polutan

Minggu, 06 Oktober 2013

Dampak Negatif Styrofoam


 STYROFOAM 


Styrofoam sebagai wadah makanan sangat marak digunakan mengingat bentuknya yang praktis dan simpel serta harganya yang murah, styrofoam juga membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh. Tetapi disamping itu semua tidak sedikit pedagang makanan yang masih menggunakan styrofoam untuk menjadikan bungkus makanan seperti yang banyak kita lihat. Styrofoam bisa mengakibatkan adanya penyakit untuk manusia dalam jangka yang panjang, artinya penyakit itu tidak langsung muncul begitu saja, melainkan melalui proses-proses penyakiy itu sendiri. Berikut adalah bahaya atau dampak negatif penggunaan styrofoam:
A.    Bahaya penggunaan styrofoam bagi manusia
  • Menyebabkan gangguan pada sistem syaraf pusat (gejala sakit kepala, letih, depresi)
  • Menyebabkan jantung berdetak kencang/cepat
  • Menimbulkan penyakit kanker
  • Bisa menimbulkan anemia atau kurangnya sel darah merah, sistem imun yang kurang
  • Menimbulkan insomnia atau susah tidur
Pada styrofoam ditemukan kandungan dioctyl phthalate (DOP) yang menyimpan zat benzen, dimana benzen merupakan larutan yang sulit dicerna, selain itu benzen juga tidak bisa dikeluarkan melalui feces (kotoran) dan urine. Makin lama zat ini akan semakin menumpuk dan berbalut lemak dimana bisa memicu sel kanker, bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian.
B.      Dampak Bagi Lingkungan

Styrofoam merupakan musuh terbesar dalam lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat diuraikan oleh alam sama sekali sehingga sulit untuk di daur ulang. Dampak styrofoam bagi lingkungan dimulai dari limbah yang dihasilkan dari proses produksi styrofoam sangat berbahaya, dari data EPA (Environmental Protection Agency) limbah proses produksi styrofoam ditetapkan sebagai salah satu limbah berbahaya terbesar di dunia. Bau yang ditimbulkan dapat mengganggu pernafasan dan mengandung 57 zat berbahaya yang dilepaskan ke udara, Inilah salah satu pemicu dimana terjadinya Global Warming.
*SUMBER:
http://zheneins.wordpress.com
http://intanwardani.blogspot.com
http://stopstyrofoaming.blogdetik.com
http://yantitoluena1.blogspot.com
http://pengetahuanpintars.blogspot.com
 


Jumat, 04 Oktober 2013

Ringkasan Presentasi Teman (minggu ke 5)

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

  1.  STRUKTUR ATOM
Perkembangan Model Atom :
1).  Model Atom Dalton
a)      Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
b)      Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
c)      Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya.
d)      Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
e)      Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.



dalton
Gambar Model Atom Dalton
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
  1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier)  :  massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
  2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust)   :  perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Kini ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat berubah menjadi atom lain.

2).  Model Atom Thomson
a)      Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton.
b)      Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
thomson
Gambar Model Atom Thomson
3).  Model Atom Rutherford
a)      Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.
b)      Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).
Kelemahan Model Atom Rutherford :
  • Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.
  • Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari inti yang memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh ke inti.
atom-rutherford_en
Gambar Model Atom Rutherford
4).  Model Atom Niels Bohr
  • Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas hidrogen.
  • Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
Menurutnya :
a)      Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif.
b)      Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).
c)      Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
d)      Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi pelepasan energi.
e)      Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
  1. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
  2. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.
images
Model Atom Niels Bohr
5).  Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a)      Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
b)      Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
c)      Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
2. SISTEM PERIODIK UNSUR
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
1. Berdasarkan Sifat Logam dan Non Logam
Unsur-unsur yang ada di alam dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu logam dan non logam. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan dengan cara mengamati
ciri-ciri fisiknya
2. Berdasarkan Hukum Triade Dobereiner
Tahun 1817 Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Kelompok ini dinamakan triade. Berdasarkan eksperimennya disimpulkan bahwa berat atom unsur kedua hampir sama atau mendekati berat rata-rata dari unsur sebelum dan
sesudahnya.
Pengelompokkan unsur dari Dobereiner dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Hukum Oktaf dari Newland
Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst. Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
Unsur H sifatnya sama dengan unsur F,unsur Li sifatnya sama dengan unsur Na dan seterusnya
3.Berdasarkan Periodik Mendeleev
Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih
mengutamakan kenaikan massa atom.
Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka
Sifat tertentu akan berulang secara periodik.
4.Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)
Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat fisis dan kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya .Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
Pengelompokkan ini dikenal dengan sistem periodik panjang yang diketahui dengan nama Sistem Periodik Modern. Sistem ini terdiri dari 2 hal yaitu golongan (lajur vertikal) dan periode(lajur horisontal)
Golongan dan Periode Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik
1. Golongan
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
  • Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
  • Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
  • Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
  • Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
  • Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
  • Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
  • Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
  • Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
2. Periode
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7 periode
  • Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
  • Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
  • Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
  • Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
  • Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
  • Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
  • Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
Sistem periodik modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom (lajur horizontal atau periode) dan kemiripan sifat (lajur vertikal atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya, unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
a. Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.
  • Blok s: golongan I A dan II A. Blok s tergolong logam aktif, kecuali H (nonlogam) dan He (gas mulia).
  • Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
  • Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.
  • Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7.
  1.  Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
  2. Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya
adalah sebagai berikut.
1. Nomor periode sama dengan jumlah kulit
2. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi
Contoh soal:
Tentukan golongan dan periode dari unsur !
Jawab:
mempunyai nomor atom 35 sehingga konfigurasi elektronnya X = 2.8.18.7
Elektron valensi= 7 ► Golongan VII A, jumlah kulit 4►periode 4
Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor Atom, yaitu dari kiri kekanan dalam satu periode atau dari kiri kekanan dalam satu golongan.
  • Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulitelektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
  • Afinitas Elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif
Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA.
Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA..
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.
Contoh: Cl(g) + e¯ → Cl¯(g) (∆H=-348kj)
  • Energi Ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakinkecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan .
Contoh : 11 Na + energi ionisasi → Na+ + e
  • Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah
  1. Afinitas elektron semakin kecil
  2. Jari-jari atom semakin besar
  3. Energi ionisasi semakin kecil
  4. Elektronegativitas semakin kecil
Dalam satu perioda dari kiri ke kanan
  1. Jari-jari atom semakin kecil
  2. Afinitas elektron semakin besar
  3. Energi ionisasi semakin besar
  4. Elektronegativitas semakin besar
sp

 

Ringkasan Presentasi Teman (minggu ke 4)

Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kelarutan terkait dengan peristiwa pelarutan sebuah zat. Misalnya kita melarutkan garam ke dalam sebuah gelas yang berisi air, pertama kita tambah 1 gram garam, dimasukan dan diaduk dan garam larut. Jika kita tambahkan terus menerus, garam tidak larut lagi dan kita katakan larutan lewat jenuh.
Berkaitan dengan kelarutan terdapat tiga keadaan yang dapat kita temui yaitu Larutan tidak jenuh, larutan tepat jenuh dan larutan lewat jenuh.
Pada saat pertama zat padat yang kita tambahkan ke dalam pelarut akan mudah larut.
Larutan tepat jenuh adalah keadaan kesetimbangan dimana jika terjadi penambahan zat terlarut maka terjadi pengendapan, demikian pula jika kita tambahkan sedikit saja pelarut maka zat-zat dengan mudah melarut. Pada keadaan ketiga terjadi pengendapan atau zat tidak larut jika kita tambahkan. Ketiga kondisi ini disederhanakan pada Gambar 9.13.
gambar 9.13
Gambar 9.13. Keadaan dalam proses pelarutan zat
Keadaan ini dapat kita tuliskan, misalnya larutan garam dalam air akan terionisasi,
LA ⇄ L+ + A-
Dalam keadaan kesetimbangan berlaku,
artikel 30
Ksp (Hasil kali kelarutan) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan tepat jenuh dan tiap konsentrasinya dipangkatkan dengan koofisien reaksinya. Variable [L+] dan [A-] adalah konsentrasi ion dalam adalah mol/L

Ringkasan Presentasi Teman (minggu ke 3)

Termodinamika 

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah “termodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-seimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.


Kita bisa menerapkan hukum pertama termodinamika pada manusia agar dapat bertahan hidup.Setiap mahluk hidup,baik manusia,hewan atau tumbuhan tentu saja membutuhkan energi.Kita tidak bisa belajar,jalan-jalan,jika kita tidak berdaya karena kekurangan energi.
Entropi dan Hukum-hukum termodinamika kedua. 
Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa kondisi-kondisi alam selalu mengarah kepada ketidak aturan atau hilangnya informasi.Hukum ini juga dikenalsebagai “Hukum Entropi”.Entropi adalah selang ketidakteraturan dalam suatu sistem.Entropi sistem meningkat ketika suatu keadaan yang teratur,tersususn dan terencana menjadi lebih tidak teratur,tersebar dan tidak terencana.Semakin tidak teratur,semakin tinggi pula entropinya.Hukum entropi menyatakan bahwa seluruh alam semesta bergerak menuju keadaan yang semakin tidak teratur,tidak terencana,dan tidak terorganisir.
Hukum ini disempurnakan pada tahun 1877 oleh Ludwig Boitzmann.Dalam versinya,entropi nampak sebagai fungsi peluang darisatu keadaan,semakin tinggi peluang suatu keadaan,semakin tinggi pula entropinya.Dalam versi ini,semua sistem cenderung menuju satu keadaan setimbang.Dengan demikia,ketika suatu benda panas ditempatkan berdampingan dengan sebuah benda dingin,energi akan mengalir dari yang panas ke yang dingin,sampai mereka mencapai keadaan setimbang,yaitu memiliki suhu yang sama.
 

Konsep ini diperkenalkan oleh Rudolf Clausius pada abad ke 19,seorang fisikawan dan matematikawan jerman,untuk mengukurpelepasan energi menjadi anas danfriksi.Clausius mendefinisikan entropi yang muncul dalam proses termal sebagai energi yang dihamburkan dan dipisahkan oleh temperatur pada saat proses berlansung.
Seorang fisikawan Australia Ludwig Boltzmann pada awal abad ke-20 memberi arti baru pada konsep entropi dan menetapkan hubungan antara entropi dan keteraturan molekular.Konsep keteraturan yang diperkenalkan oleh Boltzmann adalah konsep termodinamika ,dimana molekul-molekul berada dalam gerak yang konstan. Definisi keteraturan di dalam termodinamika berbeda sekali dengan pengertian-pengertian kaku mengenai keteraturan dan kesetimbangan dalam mekanika Newtonian.
Ilmu termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan panas dengan kerja.

Dua karakteristiknya untuk pemahaman dasar keteknikan.Jadi jelas pengetahuan dasar termodinamika sangat penting,karena dipakai untuk menganalisis kondisi operasi berbagai alat atau mesin yang berhubungan dengan panas dan kerja.



Sistem termodinamika 
Untuk menganalisis mesin-mesin panas atau mesin-mesin fluida,mesin-mesin tersebut disebut dengan benda kerja. Fluida atau zat alir yang dipakai pada benda kerja disebut dengan fluida kerja.Sebagai contoh untuk pompa sebagai benda kerja, fluida kerjanya adalah zat cair (air,oli),sedangkan kompresor,fluida kerjanya adalah udara Untuk membedakan benda kerja dengan lingkungan sekitarnya,benda kerja sering disebut dengan sistem,yaitu setiap bagian tertentu yang volume dan batasnya tidak perlu tetap dimana perpindahan dan konversi energi atau massa akan dianalisis.
Adapun istilah-istilah yangsering disebut adalah sebagai berikut:



Batas sistem adalah garis imajiner yang membatasi sistem dengan Lingkungannya



Sistem tertutup yaitu apabila sistem dan lingkungannya tidak terjadi pertukaran energi atau massa, dengan kata lain energi atau massa tidak melewati batas-batas sistem.



Sistem terbuka yaitu apabila energi dan massa dapat melintasi atau melewati batas-batas sistem.Sistem dengan lingkungannya ada interaksi
- See more at: http://www.teknikmesin.net/2012/02/pengertian-dan-sistem-termodinamika.html#sthash.lbzx5z1n.dpuf

Ringkasan Presentasi Teman (minggu ke 2)

Stokiometri

Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur.  Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antarunsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antarzat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi). Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743 – 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya  Joseph Louis Proust (1754 – 1826) menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu (hukum perbandingan tetap). Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803. Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom – atom dalam senyawa (rumus kimia zat). Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan massa antaratom (Ar) maupun antarmolekul (Mr) dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia.


Tata Nama Senyawa Sederhana
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan.
Sebagai contoh:
a. Garam glauber, yaitu natrium sulfat (Na2SO4) yang ditemukan oleh J. R. Glauber.
b. Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl),yaitu suatu garam yang awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di Mesir.
c. Soda pencuci, yaitu natrium karbonat(Na2CO3) yang digunakan untuk melunakkan air (membersihkan air dariion Ca2+ dan ion Mg2+).
d. Garam NaHCO3 (natrium bikarbonat) digunakan untuk pengembang dalampembuatan kue.
Dewasa ini jutaan senyawa telah dikenal dan tiap tahun ditemukan ribuan senyawa baru, sehingga diperlukan cara (sistem) untuk pemberian nama. Oleh karena mustahil bagi kita untuk menghapalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri, tanpa kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam sistem penamaan yang digunakan sekarang, nama senyawa didasarkan pada rumus kimianya. Kita akan membahas cara penamaan senyawa yang terdiri dari dua dan tiga jenis unsur.

Ringkasan Presentasi Teman (minggu 1)

Ruang Lingkup dan Perkembangan Ilmu Kimia

  1. Ilmu Kimia ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya.
  2. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
  3. Perubahan yang terjadi pada materi yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
  4. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah  bentuk dan wujud materi, sedangkan perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan materi baru.
  5. Materi dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu zat tunggal dan campuran.
  6. Zat tunggal dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu unsur dan senyawa.
  7. Unsur zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana.
  8. Senyawa didefinisikan sebagai zat yang dibentuk dari berbagai jenis unsur yang saling terikat secara kimia dan memiliki komposisi yang tetap.
  9. Di alam terdapat dua macam senyawa yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
10. Ilmu kimia berperan dalam peningkatan kesejahteraan manusia dan perkembangan lain, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan lain, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga, kemajuan ilmu kedokteran, peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan teknologi, transportasi, penegakan hukum, kelestarian lingkungan dan kemajuan fotografi dan seni.

Materi dan Perubahannya

A. Sifat Materi

Sifat materi ada dua yaitu sifat ekstensif dan intensif

1. Sifat Ekstensif :
Adalah sifat yang ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat. Contoh : massa dan volume
2. Sifat Intensif
Adalah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat, contohnya titik didih, kerapatan, warna, massa jenis.

Sifat intensif dapat dibedakan menjadi : Sifat fisika ( Sifat yangtidak pberhubungann dengan pembentukan zat baru) dan sifat kimia ( sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru). 


B. Perubahan Materi

Perubahan materi dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan fisika adalah perubahan yang bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru, Contoh : mencair, menguap, membeku, dll.
2. Perubahan Kimia yaitu perubahan yang bersifat permanen/ tetap dan menghasilkan zat baru. Contohnya : proses pembakaran, fotosintesis, pencernaan makanan, besi berkarat, pembusukkan, peragian/ fermentasi. 

C. Perubahan Kimia

Perubahan Kimia sering disebut reaksi kimia. Zat semula yang mengalami perubahan disebut reaktan, dan xat baru yang terbentuk dari perubahan kimia disebut produk.

Ciri berlangsungnya perubahan kimia antara lain :

1. Pembentukan gas
2. Perubahan endapan
3. Perubahan warna
4. Perubahan suhu

Didalam perubahan suhu terdapat istilah reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan kalor, sementara reaksi endoterm adalah reaksi yang membutuhkan kalor.

Salah satu jenis reaksi kimia adalah reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi suatu zat dengan gas oksigen. Reaksi oksidasi yang berlangsung cepat sehingga menimbulkan panas dan cahaya disebut reaksi pembakaran.

Contoh reaksi oksidasi antara lain :

1. Perkaratan
2. Pembakaran
D. Pemisahan Materi

1. Unsur
Adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana

Macam unsur :

a. unsur logam (ciri : keras, dapat ditempa, mengkilap, konduktor )
b. unsur metaloid ( perpaduan antara sifat logam dan nonlogam )
c. unsur nonlogam ( ciri : lunak. tidak dapt ditempa, tidak mengkilap, isolator)

2. Senyawa
Adalah gabungan beberapa unsur melalui reaksi kimia.

Sifat senyawa :
a. Terdiri dari satu zat tunggal
b. Dibuat melalui reaksi kimia
c. Dipisahkan melalui reaksi kimia
d. Perbandingan masa unsurnya tetap tetap
e. Sifatnya berbeda dengan sifat unsur penyusunnya
f. Sifat unsurnya tak nampak

3. Campuran
Adalah gabungan beberapa zat tanpa melalui reaksi kimia

Sifat campuran :

a. Terdiri dari dua atau lebih zat tunggal
b. Dibuat melalui reaksi fisika
c. Dipisahkan melalui reaksi fisika
d. Sifat campuran sama dengan sifat zat penyusunnya
e. Perbandingan masa unsurnya berbeda
f. Sifat penyusunnya nampak

Campuran dapat dibagi menjadi : campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen. Campuran heterogen dapat dibagi lagi lagi menjadi koloid dan suspensi. Koloid memiliki ukuran partikel dari 1nm - 100nm, sementara suspensi memiliki ukuran partikel >100nm.

E. Pemisahan Campuran

Campuran dapat dipisahkan ke dalam zat-zat penyusunnya dengan cara :

1. Penyaringan / filtrasi
Adalah pemisahan campuran zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter
2. Kristalisasi
Adalah pemisahan campuran dengan cara menguapkan zat cairnya
3.Sublimasi
adalah pemisahan campuran dengan cara penyubliman. Cara pemisahan ini hanya dapat diberlakukan untuk zat yang dapat menyublim
4. Penyulingan/ destilasi
Adalah pemisahan komponen campuran berdasarkan titik didih.
5. Kromatografi
Adalah pemisahan campuran zat tinta berdasarkan kecepatan perembesan (pemisahan dengan cara ini diperlukan tabung kromatografi)

F. Rumus Kadar dalam Campuran

1. Persamaan massa
          %massa = massa zat terlarut / umassa larutan * 100%
2. Persen volume
          %volume = volume terlarut / volume larutan *100%
3. Bpj / ppm
          Bpj = massa zat terlarut / masssa larutan *1000.000

Rumus dan Persamaan Kimia

Persamaan reaksi merupakan cara untuk menggambarkan suatu reaksi kimia yang terdiri dari pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk reaksi). Persamaan reaksi harus mengikuti hukum perbandingan massa yaitu massa zat sebelum bereaksi dengan hasil reaksi harus sama. Untuk memenuhi hukum kekekalan massa, maka jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi haruslah sama.
Persamaan reaksi kimia secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
a Ax + b By --> c Cz
 
Beberapa komponen yang harus diketahui dalam mempelajari persamaan reaksi kimia adalah sebagai berikut:
A, B, dan C adalah zat-zat pereaksi (A dan B) dan hasil reaksi (C)
x, y, dan z adalah indeks (jumlah atom zat)
a, b, dan c adalah koefisien reaksi
+ artinya bereaksi
Tanda --> artinya menghasilkan

Perhatikan dua reaksi pembentukan H2O berikut:
Reaksi 1: H2 + O2 --> H2O
Reaksi 2: 2 H2 + O2 --> 2 H2O
Di mana letak perbedaan reaksi di atas? Pada reaksi pertama jumlah atom O sebelum reaksi dan sesudah reaksi berbeda (tidak memenuhi hukum perbandingan massa), sedangkan pada reaksi 2 jumlah atom H dan O sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (memenuhi hukum perbandingan massa). Reaksi 1 kita kenal sebagai reaksi belum setara, sedangkan reaksi 2 kita kenal sebagai reaksi sudah setara.
Secara umum, langkah-langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi kimia adalah sebagai berikut:
  1. Tuliskan persamaan reaksi yang belum setara
  2. Tentukan jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan panah
  3. Setarakan jumlah atom setiap unsure atau senyawa di ruas kiri dan kanan
  4. Periksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan
  5. Berikan wujud zat/materinya (padat, cair, gas, maupun larutan). 

Reaksi- Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru.

Ketika anda mempelajari tentang unsur anda tentu sudah tahu terlebih dulu tentang lambang-lambang kimia sebuah unsur. Nah, untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia terlebih dahulu harus memahami bagaimana penulisan reaksi kimia.

Contoh : Untuk menuliskan reaksi kimia yang terjadi ketika bongkahan batu kapur yang dimasukkan ke dalam air dan kemudian air menjadi panas. 
Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) atau kalsium hidroksida sukar larut dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih di dasar bejana.
Koefisien Reaksi

Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga harus memperhatikan jumlah angka di sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Angka tersebut disebut koefisien  yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam reaksi.  Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi kimia berlangsung.

Ikatan pada Logam